About Me

Diberdayakan oleh Blogger.
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info


Kate Perry - Firework
RSS

Rohis adalah salah satu ekstrakurikuler yang paling favorite menurut saya karena di ekstra Rohis saya tidak hanya belajar menjadi seorang yang dewasa,pemimpin tapi saya juga bisa menghilangkan penat saya setelah menerima banyak materi pelajaran dikelas.Rohis tidak hanya mengaji,membaca alqur an,bersih-bersih masjid tetapi juga melakukan perjalan untuk berlibur bersama sesama anggota Rohis untuk menjaga saling persaudaraan.Pengalaman saya saat mengikuti kegiatan kerohanian islam salah satunya adalah rihlah diTawangamangu,diwisma pertanian kami semua berain bersama ,sanagt seru sampai-sampai rasa lelah tidak terasa







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

FACEBOOK VS EDMODO


SILAHKAN BACA DIBAWAH INI !!!!

1. "Siswa membangun jaringan pembelajaran pribadi"
Edmodo : Siswa tidak dapat membangun jaringan pembelajaran pribadi. Keanggotaan Edmodo terbatas di ruang kelas yang ditentukan oleh guru.
Facebook : Facebook memungkinkan siapa saja untuk membuat jaringan pertemanan maupun jaringan pembelajaran sendiri dengan mereka yang mempunyai semangat atau minat serupa.

2. "Guru membangun jaringan pembelajaran pribadi"
Edmodo : Guru membuat kelas, kemudian membagikan kode kelas kepada para siswa yang akan digunakan sebagai password untuk masuk kelas. Hanya mereka yang terdaftar yang dapat saling berbagi sumber belajar.
Facebook : FB adalah tempat terbuka bagi guru atau siapa saja untuk membuat jejaring pembelajaran pribadi menggunakan kelompok (group) atau halaman. Pencarian dapat dilakukan dengan mengetik kata kunci yang diminati pada kotak search.

3. "Pengguna dibatasi minimal berumur 13 tahun"
Edmodo : Edmodo tidak memerlukan informasi tersebut karena siswa di bawah pengawasan seorang guru.
Facebook : FB mengumpulkan informasi pribadi para peserta/siswa.

4. "Akses dari sekolah"
Edmodo : Situs Edmodo dapat diakses dari sekolah.
Facebook : Kebanyakan situs seperti FB diblokir oleh sekolah.

5. "Iklan"
Edmodo : Edmodo memiliki model pendanaan dari sumber lain alias tanpa iklan.
Facebook : FB didanai oleh iklan sehingga FB dipenuhi banyak iklan.

6. "Kelompok terbuka dimoderasi"
Edmodo : Edmodo adalah kelompok tertutup. Hanya yang terdaftar yang dapat menjadi peserta. Edmodo dimoderasi oleh guru.
Facebook : FB adalah kelompok yang terbuka, tanpa dimoderasi, dan memberi kemungkinan kepada siapa saja untuk menemukan kelompok dan bergabung dalam FB.

7. "Pesan pribadi antarsiswa (chatting)"
Edmodo : Edmodo tidak memungkinkan pengiriman pesan antarsiswa (chatting)
Facebook : Pengguna FB dapat mengatur profil pribadinya untuk menerima atau tidak menerima pesan pribadi.

8. "Agenda dalam bentuk planner atau kalender"
Edmodo : Ada, tetapi tidak memiliki fitur RSVP (sistem reply).
Facebook : Ada, dilengkapi dengan fitur RSVP (sistem reply).

9. "Hubungan Global"
Edmodo : Anda hanya dapat terkoneksi dengan kawan-kawan di kelas maupun kelas lain yang diarahkan oleh rekan Anda.
Facebook : Anda dapat terkoneksi secara bebas kepada kawan-kawan yang dikehendaki.

10. "Posting tugas siswa"
Edmodo : Sangat mungkin. Edmodo memang dirancang untuk pembelajaran dengan sistem yang rapi dan lebih baik.
Facebook : Dapat dilakukan, tetapi pada FB agak kurang nyaman karena terlalu terbuka.

11. "Pengawas (Kepala Sekolah, dll)"
Edmodo : Jika dikehendaki, dapat diikutsertakan dalam kelas untuk melihat aktivitas kelas.
Facebook : Tersedia, namun jarang diikutsertakan.

12. "Orang tua"
Edmodo : Jika dikehendaki, dapat diikutsertakan untuk melihat aktivitas kelas.
Facebook : Orang tua hanya melihat informasi umum.

13. "Integrasi Google Docs"
Edmodo : Google Docs terintegrasi langsung ke dalam platform Edmodo.
Facebook : Google Docs tidak terintegrasi dengan FB, tetapi tautan (link) tetap dapat dimuat pada Google Docs.

14. "Pembuatan Polling"
Edmodo : Dimungkinkan, pilih "Create Poll".
Facebook : Dimungkinkan, pilih "Ask Question".

15. "Pembuatan Kuis"
Edmodo : Pembuatan kuis melekat pada platform Edmodo, cukup dengan memilih "Create Quiz".
Facebook : Tidak tersedia, tetapi dapat disisipkan kuis pada FB.

16. "Akses setelah lulus"
Edmodo : Edmodo adalah platform berbasis kelas dan biasanya tidak dilanjutkan setelah pergantian tahun ajaran atau kelulusan.
Facebook : Tersedia, karena semua kegiatan di FB masih tersedia meskipun Anda telah meninggalkan kelas atau kelulusan, kecuali jika grup dihapus.

17. "Buku nilai dan tugas"
Edmodo : Edmodo memang LMS (Learning Management System) yang dapat menangkap dan merekam karya siswa.
Facebook : Tidak ada, FB tidak memiliki fitur tersebut.

18. "Informasi pribadi para pengguna"
Edmodo : Edmodo tidak memerlukan.
Facebook : FB memerlukan informasi pribadi dan menggunakannya untuk pengiklanan.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ini hasil ujian seni lukis grafis saya semester 1 kelas XI ini,ini adalah gambar stilasi,semoga bermanfaat bagi teman-teman yang ingin mencari referensi contoh gambar stilasi

cara membuat ini lumayan mudah teman-teman tinggal membuka corel draw x4 kemuian langsung membuat.(hhhhhh sama aja gk ngasih tutorial)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah – kaidah sebagai berikut:

·         Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio, Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden Mean, Background, Foreground.
·         Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.
·         Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot.
·         Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow, Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
·         Camera Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle
·         Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera
·         Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot
·         · Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, ContinuityRekaman Video yang Selesai dan Layak TontonSebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap-tahap berikut ini:1.     Pra Produksi : Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif ( riset, penulisan outline, skenario, storyboard, dsb.).
2.     Produksi : Proses pengambilan gambar di lapangan (shooting).
3.     Pasca Produksi : Proses penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai elemen audio visual lainnya.
4.     Presentasi : Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam format siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)
5.     Distribusi : Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan,broadcasting, webcasting, dsb.).
Teknik Kamera : Pengambilan GambarEstablingshing Shot (ES)1.      Pengambilan gambar/shooting yang di ambil dari jarak yang sangat jauh atau dari “pandangan mata burung”, biasanya untuk membangun pengetahuan dimana lokasi kejadian.Long Shot (LS)Shooting dilakukan dari jarak jauh, tetapi tidak sejauh establish shot.digunakan untuk penekanan terhadap lingkungan sekitar atau setting dalam scene.Medium Shot (MS)Shooting untuk membuat frame actor. Biasanya dilakukan dari pinggang ke atas. Medium shot (MS) bias digunakan untuk membuat focus terhadap 2 orang actor yang saling berhadapan dan beinteraksi,missalnya: debat, berpelukan dan sebagainya.Over Tehe Shoulder Shot (OS)Shooting Untuk mengambil gambar actor melalui pundak actor yang lain,digunakan ketika para actor saling bertatapan muka satu sama lain.contoh salah satu actor berbicara kepada actor yang lain sedangkan yang lain mendengarkan.Close-Up (CU)Shoting diambil dari jarak dekat. Biasanya focus kepada wajah,digunakan untuk memperlihatkan ekspresi wajah/mimic dari actor. Memperhatikan detail objek,atau untuk mengarahkan audience pada suatu elemen yang dipentingkan.Tips Merekam Video Dengan SempurnaJika memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.
1.     Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.
2.     Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.
3.     Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
4.     Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
5.     Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
6.     Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.)
7.     Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
8.     Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisi steady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kumpulan karya-menggunakan corel draw



 Hasil membuat gambar buah bebas. baru-baru ini kelas XI semester 1



Ini hasil tugas saya membuat gambar stilasi untuk yang pertama kali menggunakan corel draw X4 

Semoga bermanfaat




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KETENTUAN MEMBUAT LOGO PADA COREL DRAW

Logo adalah perwakilan secara visual sebuah peruasaan bisnis atau lainya yang membuat pondasi identitas koporasi
Kesalahan-kesalahan pebuat logo:
*    Merancang tanpa briefing (koordinasi /arahan)
*    Merancang untuk diri sendiri
*    Tidak memahami USP klien
*    Tidak mempertimbangkan Brand Positioning
*    Tidak melakukan penelitian yang cukup
*    Tidak mengingat keterbatasan reproduksi
*    Menampilkan terlalu banyak pilihan
*    Mengandalkan tipu daya digital untuk membuat logo
*    Tidak mampu menjelaskan desain anda
               
Ketentuan dalam Membuat Logo:
Ø Tidak menggunakan lebih dari tiga warna
Ø Tulisan Mudah terbaca
Ø Hilagkan semua hal yang tidak penting
Ø Membuat logo yang bentuk dan layoutnya unik
Ø Buatlah lebih dari tiga opsi pilihan
Ø Tidak boleh mengkombinasi logo yang sudah ada
Ø Tidak boleh menggunakan clipart/gambar yang sudah memiluki arti
Ø Logo  harus dibuat menjadi warna hitam putih
Ø Logo harus bisa dan mudah dikenali
Ø Logo harus bisa dikenali saat diubah ukuranya
Ø Hindari penggunakan tren logo terbaru
Ø Jangan menggunakan efek special
Ø Hindari detail yang ribet,ruwet,dan membingungkan
Ø Citrakan logo yang berani dan percaya diri
Ø Gunakan garis yang tebal untuk bisnis yang tajam dan garis yang lembut untuk yang lembut
Ø Logo harus terlihat utuh ,solid
Ø Tidak boleh menggunakan jenis font /huruf lebih dari dua
Ø Logo harus disejajarkan/diratakan
Ø Buatlah logo yang bervariasi
Ø Logo harus mudah dideskripsikan
Ø Tidak boleh menggunakan tulisan/kalimat sebagai sebuah logo

Ø Menghindari penggunaan cahaya warna yang terang /menyala

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ini hasil tugas saya corel draw membuat poster..


ini memang tidak bagus tapi saat membuat ini saya sangat berharap mendapat nilai yang baik dan bermanfaat bagi orang lain

maaf jika gambar yang ada di blog ini kurang menarik tapi ini hasil karya saya sendiri saat saya kelas X dulu di SMK N 6 Surakarta,,hhh maklum anak Multimedia dasar jadi hasilnya pun kurang maksimal.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


HASIL LATIHAN COREL DRAW X4






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MATERI VIDEOGRAFI

A. Sudut Pandang (Angle)
Tidaklah berbeda dengan Photografi, namun ada 2 hal yang harus ditambahkan dalam Videografi yaitu Subjective 
Camera
 Angle dan Objective Camera Angle. Pada Subjective Camera Angle Kamera diletakkan di tempat seorang karakter (tokoh) yang tidak Nampak dalam layar dan mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan dari sudut pandang karakter tersebut. Sedangkan Objective Camera Angle Kamera merekam peristiwa atau adegan seperti apa adanya.
B. Bidang Pandang / Framing
Sama halnya dengan Framing pada Photografi, Semua bidang pandang pada Videografi bertolak dari bidang pandang Photografi, mulai dari ELS (Extreme Long Shot) hingga ECU (Extreme Close Up).
C. Hukum Sepertiga (The Rule of Third)
Begitupun pada hal ini, prinsip Photografi masih digunakan dalam Videografi.
D. Pergerakan Kamera
Suatu hal yang membedakan Photografi dengan Videografi, Videografi menghasilkan gambar yang bergerak, maka dari itu, pergerakan kamera haruslah tersusun rapih, guna menghasilkan Video yang menarik. Berikut adalah istilah – istilah pergerakan dalam Kamera :
Pan, Panning
Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan) dan Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri) Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti subyek ( orang yang sedang berjalan), mempertunjukkan suatu pandangan yang lebih luas secara menyeluruh. Jangan melakukan panning tanpa maksud tertentu. Seblum melakukan panning hendaknya terlebih dahulu menentukan titik awal dan titik akhir dari shot (adegan) yang akan direkam. Apabila kita merekam adegan gerak seseorang yang sedang berjalan, berilah ruang kosong yang lebih longgar di depannya. Ruang kosong ini dinamakan leading space.
Tilt, Tilting
Tilting adalah gerakkan kamera secara vertical,mendongak dari bawah keatas atau sebaliknya. Tilt up : mendongak ke atas dan Tilt down : menunduk ke bawah Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek, untuk menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi. Gerakan tilt ini sebaiknya ditentukan terlebih dahulu titik awal dan titik akhir shot.
Dolly, Track
Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. Dolly in : mendekati subyek dan Dolly out: menjauhi subyek.
Pedestal
Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller. Pedestal up : kamera dinaikkan dan Pedestal down : kamera diturunkan. Degan menggunakan teknik pedestal up/down kita bisa menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan.
Crab
Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan. Crab left (bergerak ke kiri) dan Crab right ( bergerak ke kanan).
Crane
Crane adalah gerakkan kamera di atas katrol naik turun.
Arc
Arc adalah gerakkan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya. Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up dan Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot.
E. Hal yang harus dihindari
Berikut adalah hal - hal yang kalian harus hindari dalam merekam gambar, dan beberapa kesalahan pada videografer pemula, materi ini diambil darihttp://videografi.wordpress.com
  • Merekam Gempa Bumi dan Pentas Dangdut
    Gempa bumi tidak setiap saat terjadi. Namun, setiap peristiwa atau adegan yang direkam seolah-olah selalu berlangsung pada saat terjadi gempa bumi. Atau seolah terjadi di seputar pentas dangdut. Semua serba goyang, termasuk videografernya. Gambar-gambar yang selalu bergoyang, tidak stabil, terkadang tidak fokus dan cenderung acak-acakan. Ini adalah bentuk kesalahan mendasar dan kebiasaan merekam tanpa rencana, sehingga merekam apa saja yang ada di depan kamera, namun tidak jelas apa yang menjadi subyeknya. Bahkan mungkin si videografer sendiri tidak tahu apa yang direkamnya.
  • Merekam Sambil Jogging
    Kebiasaan merekam video sambil berjalan, jika tidak dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan kebutuhan, umumnya akan menghasilkan rekaman video yang tidak nyaman untuk dinikmati. Subyek seolah memantul naik turun, disertai goyangan tak beraturan. Merekam gambar dengan pergerakan seperti ini sebetulnya sangat menarik dan memberikan efek dramatis. Syaratnya, stabilitas pergerakan horizontal harus lebih diutamakan sambil sebisa mungkin meminimalisir pergerakan vertikal.
  • Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dan Menembak
    Meski sama-sama dilakukan dengan cara membidik, merekam video berbeda dengan menembak. Menempatkan subyek tepat di tengah-tengah bingkai gambar (frame) akan sangat bagus dan tepat sasaran pada saat Anda menembak dengan senapan. Tetapi dalam hal videografi, ini adalah cara pengambilan gambar yang tidak diajurkan, karena hasilnya akan cenderung membosankan. Ini adalah salah satu kesalahan mendasar dalam hal pembingkaian (framing) dan komposisi.
·         Mengikat Diri di Tiang Bendera
Kebiasaan merekam video dengan berdiri terpaku di satu titik, tanpa berpindah posisi, seolah merekam di tengah upacara, dalam kondisi terikat di tiang bendera. Ini akan menciptakan gambar-gambar yang statis dan monoton, karena tidak menawarkan variasi sudut pandang atau komposisi lain yang mungkin jauh lebih menarik. Juga kebiasaan hanya merekam sebatas level pandangan mata (standing eye level), meski sebetulnya akan lebih menarik jika suatu subyek diambil dari sudut alternatif (high angle atau low angle). Bukan sebuah kesalahan fatal, namun sekali lagi cenderung membosankan. Ini adalah contoh kebiasaan salah yang berkaitan dengan sudut pengambilan gambar (angle).
·         Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dan Menyetrika
Zoom adalah fasilitas dasar yang sangat membantu dan memudahkan dalam pengoperasian kamera video. Dengan zooming, kita bisa mendekati subyek (tele) atau menjauhi obyek (wide) tanpa harus berpindah tempat. Namun penggunaan fungsi zoom yang berlebihan dan dengan cara yang tidak semestinya, akan menghasilkan rekaman video yang tidak nyaman ditonton. Subyek tiba-tiba mendekat, lalu menjauh, lalu mendekat lagi. Maju, mundur, maju lagi, mundur lagi, persis seperti setrika. Ini adalah contoh kesalahan penggunaan fasilitas kamera.
·         Merekam Video di Zebra Cross
Bayangkan seseorang yang akan menyeberang jalan di zebra cross. Tengok kanan, tengok kiri. Merasa belum yakin, tengok kanan lagi, tengok kiri lagi. Bahkan setelah berjalan di zebra cross pun orang masih melakukannya untuk memastikan apakah jalan benar-benar aman. Tengok kanan kiri adalah kebiasaan bagus jika seseorang akan menyeberang jalan raya. Tapi merekam video dengan cara serupa, tidak akan menghasilkan rekaman yang menarik untuk ditonton. Terlalu banyak panning dalam satu shot ( satu ambilan gambar dalam satu rekaman), baik ke kiri ke kanan atau ke atas ke bawah (tilt) adalah contoh kebiasaan buruk dalam merekam gambar. Terlebih jika digabungkan dengan zoom in dan / atau zoom out. Sebuah contoh kesalahan dalam pergerakan kamera (camera movement).
·         Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dengan Memotret
Berbeda dengan kamera foto yang merekam sebuah momen, kamera video merekam sebuah proses dinamis atau aksi (action), sehingga menghasilkan gambar bergerak (dan bersuara). Kebiasaan mengabadikan sebuah momen pada saat memotret, acapkali terbawa pada saat mempergunakan kamera video. Hasilnya adalah hasil rekaman video dengan durasi yang terlalu pendek dalam setiap shot (satu ambilan gambar dalam satu rekaman). Shot yang terlalu pendek tidak nyaman untuk dinikmati, karena tidak memberikan waktu yang cukup bagi penonton untuk memahami detil subyek yang ditampilkan. Shot yang terlalu pendek juga akan menimbulkan kesulitan dalam proses pasca produksi (editing).
·         Merekam Tokoh Misterius
Menempatkan subyek penting (umumnya manusia) pada bagian depan dengan latar belakang yang lebih kuat pencahayaannya. Kebiasaan atau ketidaksadaran dengan situasi backlight seperti ini (dan tidak segera melakukan antisipasi), akan menciptakan siluet dan sosok-sosok misterius. Rekaman video yang terlalu sering atau terlalu lama dalam kondisi backlight, sudah pasti tidak akan nyaman ditonton dan kehilangan kesan profesional. Sebuah contoh kesalahan umum dalam hal pencahayaan (lighting).
19 06 2009
Dalam dunia photography, kuda-kuda merupakan salah satu faktor penting pada saat pengambilan gambar. Kuda-kuda yang kurang pas dapat mengakibatkan hasil gambar yang kurang memuaskan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:
* Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
* Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan.
* Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.
* Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil.
Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus.
Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik. Secara umum terdapat 2 jenis kamera :
Analog (AV)
Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm, dan Hi – 8.
Digital (DV)
Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8.
Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :
1. Baterai untuk catu daya
2. Tempat kaset
3. Tombol Zoom
4. Tombol Recorder
5. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital)
6. Cincin Fokus
7. Jendela preview (View Fender)
8. Mikrofon
9. Tombol kontrol cahaya
10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).
11. Terminal DC Input.
Selain itu juga banyak terdapat fasilitas–fasilitas tambahan yang berbeda antara kamera satu dengan kamera lainnya. Fasilitas itu antara lain lampu infra merah untuk pengambilan gambar pada tempat yang gelap, edit teks langsung dari kamera, efek-efek video lain, slow motion dan masih banyak lagi.
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
· Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
· High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
· Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
· Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
· Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
· Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
· Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
· Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru

· Medium Close Up (MCU) :
 hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.

· Medium Shot (MS) : 
pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).

· Knee Shot (KS) :
 pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.

· Full Shot (FS) : 
pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.

· Long Shot (LS) :
 pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.

· Medium Long Shot (MLS) : 
gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.

· Extreme Long Shot (XLS): 
gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.

· Group Shot (GS): 
pengambilan gambar sekelompok orang.
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
· Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
· Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
· Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.
· Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
· Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.

· Crane shot :
 gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.

· Fading :
 pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
· Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.
Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
· Objek bergerak sejajar dengan kamera.
· Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
· Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.
· Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.
· Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
· Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
· Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
· Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
· Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
· The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
· Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.
· Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.
· Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
· Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
· Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
· Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang

SUMBER:http://adeniakahfianti.blogspot.com/2012/03/dasar-videografi.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS